Blogger Widgets Keceriaan: makalah iman kepada rosul Allah

Sabtu, 14 Desember 2013

makalah iman kepada rosul Allah




MAKALAH
 IMAN KEPADA ROSUL  ALLAH SWT DAN PERILAKU TERPUJI
 ( TAUBAT,RAJA)





Disusun Oleh:
Nama   :   Nia Agustiningrum
Kelas    :   XI RPL 1
No        :   16




Tahun Pelajaran 2012/2013
SMK N 1 KEBUMEN

BAB I
A.Pengertian Iman kepada Rasul Allah SWT
Kata Rosul berasal dari bahasa arab Rosulun yang artinya utusan.Jada iman kepada rasul berarti meyakini bahwa rasul itu benar benar utusan Allah SWT yang di tugaskan untuk membimbing umatnya ke jalan yang benar agar selamat di dunia dan akhirat.
Pengertian rasul dan nabi berbeda. Rasul adalah manusia pilihan yang diberi wahyu oleh Allah SWT untuk dirinya sendiri dan mempunyai kewajiban untuk menyampaikan kepada umatnya. Nabi adalah manusia pilihan yang di beri wahyu oleh Allah SWT untuk dirinya sendiri tetapi tidak wajib menyampaikan pada umatnya. Dengan demikian seorang rasul pasti nabi tetapi nabi belum tentu rasul. Meskipun demikian kita wajib meyakini keduanya.
B.   Nama-Nama Rasul Allah Dan Sifat Sifatnya
Jumlah Nabi tidaklah terbatas hanya 25 orang dan jumlah Rasul juga tidak terbatas 5 yang kita kenal dengan nama Ulul ‘Azmi. Hal ini berdasarkan hadits dari Abu Dzar Al-Ghifari, ia bertanya pada Rasulullah, “Ya Rasulullah, berapa jumlah rasul?”, Nabi shallallahu’alaihiwasallam menjawab, “Tiga ratus belasan orang.” (HR. Ahmad dishahihkan Syaikh Albani). Dalam riwayat Abu Umamah, Abu Dzar bertanya, “Wahai Rasulullah, berapa tepatnya para nabi?”, Nabi shallallahu’alaihiwasallam menjawab,“124.000 dan Rasul itu 315 orang.”
Rasul rasul yang wajib diimani berjumlah 25 orang:
1. Adam As        11. Yusuf As          21. Yunus As
2. Idris As          12. Ayub As          22. Zakaria As
3. Nuh As           13. Syu’aib As       23. Yahya As
4. Hud As           14. Musa As          24. Isa As
5. Sholeh As       15. Harun As         25. Muhammad Saw
6. Ibrahim As     16. ZulkiFli As   
7. Luth As          17. Daud As   
8. Ismail As        18. Sulaiman As
9. Ishaq As         19. Ilyas As     
10. Yaqub As      20. Ilyasa As    


Rasul Ulul Azmi
Rasul ulul azmi adalah utusan Allah yang memiliki kesabaran dan ketabahan hati yang luar biasa dalam menyampaikan risalah kepada umatnya.
Diantaran 25 nabi dan rasul, ada rasul yang di beri gelar ulul azmi, yaitu :
1)    Nabi Nuh As
2)    Nabi Ibrahim As
3)    Nabi Musa As
4)    Nabi Isa As
5)    Nabi Muhammad SAW
Sifat- sifat rosul ALLAH SWT
1.      Benar ( shiddiq ) yaitu para Rasul selalu benar dalam perkataan dan perbuatan.Lawan dari shiddiq adalah kidzid yang artinya bohong.
2.      Terpercaya ( amanah ) yaitu Rasul tidak pernah menghianati amanah Tuhan yang dipikulnya.Lawan dari Amanah adalah khianat yang artinya tidak dapat dipercaya.
3.      Menyampaikan ( tabligh ) yaitu Rasul selalu menyampaikan segala pengajaran Allah kepada umatnya.Lawan dari tabligh adalah kitman yang artinya menyembunyikan.
4.      Cerdas ( fathanah ) yaitu para Rasul memiliki kemampuan berfikir yang tinggi,cepat merespon keadaan umatnya.Lawan dari fathanah adalah baladah yang artinya bodoh.
Selain itu ada juga sifat-sifat Rasul seperti :
§   Basyariyyaturrasul yaitu para Nabi juga membutuhkan hal-hal yang bersifat umum seperti manusia biasa yaitu makan, minum, menikah, berketurunan.
§  Ishmaturrasul adalah orang yang ma’shum, terlindung dari dosa dan salah dalam kemampuan pemahaman agama, ketaatan, dan menyampaikan wahyu Allah, sehingga selalu siaga dalam menghadapi tantangan dan tugas apapun.
§  Iltizamurrasul adalah orang-orang yang selalu komitmen dengan apapun yang mereka ajarkan. Mereka bekerja dan berdakwah sesuai dengan arahan dan perintah Allah, meskipun untuk menjalankan perintah Allah itu harus berhadapan dengan tantangan-tantangan yang berat baik dalam diri pribadinya maupun dari para musuhnya. Dalam hal ini para Rasul tidak pernah sejengkalpun menghindar atau mundur dari perintah Allah.


C.    Mukjizat Rasul
             Mukjizat adalah suatu keadaan atau kejadian luar biasa yang dimiliki para nabi dan rosul atas izin Allah SWT.
Fungsi Mukjizat :
-          Mukjizat sebagai bukti kebenaran bahwa yang membawanya benar-benar Rasul utusan Allah SWT.
-          Mukjizat sebagai senjata yang digunakan oleh para Rasul untuk menghadapi dan mengalahkan musuh-musuh yang menentangnya.
Pada dasarnya Mukjizat dikelompokan menjadi 4 macam, yaitu :
Mukjizat Kauniyah : Mukjizat yang berhubungan dengan peristiwa alam, seperti terbelahnya laut merah dengan tongkat  Nabi Musa As.
Mukjizat Syahsiyah : Mukjizat yang keluar dari tubuh seorang Rasul, seperti air yang keluar dari celah-celah jari Nabi Muhammad SAW.
Mukjizat Salbiyah : Mukjizat yang dapat menghilangkan kekuatan, seperti Raja Namrud membakar Nabi Ibrahim As. ,namun api yang membakarnya tidak mempan.
Mukjizat Akliyah : Mukjizat yang masuk akal atau rasional, yaitu Al-Qura’an.
v  Alasan  mengapa kehadiran rosul sangat diperlukan oleh umat diantaranya:

a)      Membimbing umat manusia untuk mengetahui cara-cara beribadah kepada Allah SWT.
b)      Membimbing manusia melalui wahyunya untukmembedakan mana yang baik dan mana yang benar.
c)      Menjadikan dirinya sebagai suri tauladan bagi umat manusia sebagai pribai maupun pemimpin umat.

v  Allah menurunkan wahyu dengan berbagai cara diantaranya:
a)      Melalui malaikat jibril yang menyamar menjadi laki-laki biasa ataupun bentuk aslinya.
b)      Melalui takdir/hijab dari firman Allah SWT.contohnya Nabi Musa di gunung Tursina.
c)      Dengan bisikan kedalam jiwa rosul.
d)     Melalui mimpi yang benar.Contohnya Nabi Ibrahim diperintah untuk menyembelih Nabi Ismail.





D.    Tugas Para Rosul Allah SWT
Allah SWT mengutus pada setiap umat seorang Rasul. Walaupun penerapan syari’at dari tiap Rasul berbeda-beda, namun Allah mengutus para Rasul dengan tugas yang sama. Beberapa diantara tugas tersebut adalah:
1.   Menyampaikan wahyu yang mereka terima dari Allah SWT.
2.   Pembawa rahmat bagi penghuni alam.
3.   Menyempurnakan budi pekerti umatnya.
4.  Menjadi suri tauladan bagi umatnya.
5.   Membawa kebenaran,berita gembira dan,memberi peringatan kepada umatnya.

E.   Tanda- tanda beriman kepada Allah SWT
      Berikut tanda-tanda orang yang beriman kepada rosul allah:
-          Merpertebal keimanan kepada Allah SWT.
-          Meyakini kebenaran yang di bawa para rosul.
-          Tidak membeda-bedakan antara rosul yang satu dengan rosul yang lain.
-          Menjadikan para rosul sebagai uswatun khasanah.
-          Meyakini rosul-rosul Allah SWT,sebagai rahmat bagi alam semesta

F.    Contoh Perilaku Beriman kepada Rasul-Rasul Allah SWT dalam Kehidupan Sehari-hari
Perilaku-perilaku yang dilakukan para Rasul dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat yang dapat diteladani ,antara lain :
1)    Mengajak manusia mengakui kebesaran Allah SWT. ,baik dalam sifat-sifatNya dan segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah Ketuhanan.
2)    Menjelaskan kepada manusia tentang cara-cara memuliakan dan membesarkan Allah SWT dalam bentuk kegiatan ibadah, dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
3)    Mengajak manusia untuk memilih akhlak yang mulia
4)    Menjelaskan aturan-aturan kehidupan manusia.
5)    Mendorong manusia untuk gigih dan giat berusaha mencapai kehidupan yang baik d dunia dan akhirat.
6)    Mengajak manusia untuk memalingkan hawa nafsu mereka dari mengecap kelezatan dunia yang fana untuk mencapai cita-cita yang tinggi.

G.    Cara Meneladani Perilaku Rasul dalam Kehidupan Sehari-hari
1)    Menjaga amanah yang diberikan Allah SWT kepada kita selaku manusia. Amanat yang diberikan Allah SWT yang paling pokok adalah beribadah kepada-Nya.
2)    Memelihara sifat jujur
3)    Senantiasa memohon ampun kepada Allah SWT atas segala kesalahan atau dosa yang kita lakukan setiap hari.
Hikmah beriman kepada rasul Allah SWT dalam kehidupan, antara lain sebagai berikut :
1. Bertambah iman kepada Allah SWT dengan mengetahui bahwa rasul itu benar-benar manusia pilihan-Nya.
2.  Mau mengamalkan apa yang disampaikan para rasul.
3.  Bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang diberikan.
4.  Memercayai tugas-tugas yang dibawanya untuk disampaikan kepadaumatnya.
     5. Lebih mencintai,menghormati,dan mengagungkan rasul atas   perjuangannya dalam menyampaikan agama Allah SWT kepada umatnya.
6.  Akan selamat di dunia dan di akhirat dengan bimbingan yang diberikan rasul.
7.  Memperoleh teladan yang baik untuk menjalani hidup.
















                                                            BAB II
1.     TAUBAT
Dalam menjalani kehidupan, seseorang tentu harus mempersiapkan bekal untuk hari kemudian. Bekalnya adalah iman, ilmu dan amal shaleh. Keimanan yang disertai amal shaleh akan membawa keselamatan dan kesejahteraan, baik di dunia maupun diakhirat. Apalagi jika ditambah dengan perilaku terpuji seperti bertaubat, raja’ (menunjukkan sikap mengharap kerido’an Allah), optimis, dinamis, mampu berfikir kritis, dan mampu mengendalikan diri
A.   Pengertian Taubat
Taubat secara etimologis (bahasa) berasal dari kata tâba (fi’il madhi), yatûbu (fi’il mudhari’), taubatan (mashdar), yang berarti “kembali” atau “pulang”.Sedangkan menurut istilah taubat artinya kembalinya seseorang dari perbuatan maksiat kepada perbuatan taat,kembali ke jalan benar(yang lebih dekat dengan allah)dari jalan yang sesat yang telah di tempuhnya.Sedangkan istilah yang di kemukakan ulama,pengertian taubat ada berbagai macam:
-          Kembali dari kemaksiatan kepada ketaatan/kembali dari jalan yang jauh dari Allah kepada jalan yang dekat dengan Allah SWT.
-          Membersihkan hati dari berbagai dosa.
-          Meninggalkan keinginan untuk meninggalkan kejahatan.
   Menurut Imam Haramin(Abdul Ma’ali Al Jawani) taubat adalah meninggalkan keinginan untuk kembali melakukan kejahatan seperti yang telah dilakukan karena membesarkan  allah SWT dan menjauhkan diri dari kemurkaan-Nya.

Imam Al Ghozali membagi taubat menjadi 3,yaitu:

1.      Taubat  yaitu kembali dari kejahatan  pada ketaatan karena takut akan murka dan siksa Allah SWT.
2.      Inabat yaitu kembali dari yag baik kepada yang lebih baik ,karena mengharap pahala.
3.      Awbah yaitu orang-orang yang bertaubat bukan karena takut siksaan Allah dan tidak pula karena meng harap  tambahan pahala,akan tetapi  karena mengikuti perintah allah.





B.   Syarat-Syarat Taubat
1)       Menyesal atas segala perbuatan dosa yang pernah dilakukan.
2)            Mensucikan diri dari perbuatan maksiat yang sudah dilakukan. Kerana tidak ada   artinya bertaubat jika dosa masih terus dikerjakan.
3)            Bertekad dengan sungguh-sungguh bahawa tidak akan mengulanginya lagi, selama hidup di dunia.
Namun apabila dosanya terhadap sesama manusia, maka syarat tobatnya selain yang empat macam tersebut ditambah dengan dua syarat, yaitu :
1. Meminta maaf terhadap orang yang dizalimi (dianiaya) atau dirugikan
2. Mengganti kerugian yang setimbang dengan kerugian yang dialaminya, yang diakibatkan perbuatan zalim atau meminta kerelaan.

C.   Syarat diterimanya Taubat yaitu:
1)   Ikhlas. Artinya, taubat pelaku dosa harus ikhlas semata-mata karena Allah, bukan karena lainnya.
2)    Menyesali dosa yang telah diperbuatnya.
3)    Meninggalkan sama sekali maksiat yang telah dilakukannya.
4)         Tidak mengulangi. Artinya, seorang muslim harus bertekad tidak mengulangi perbuatan dosa tersebut.
5)         Istighfar. Yaitu memohon ampun kepada Allah atas dosa yang dilakukan terhadap hakNya.
6)    Memenuhi hak bagi orang-orang yang berhak, atau mereka melepaskan haknya tersebut.
7)    Waktu diterimanya taubat itu dilakukan di saat hidupnya, sebelum tiba ajalnya. Sabda Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam : “Sesungguhnya Allah akan menerima taubat seorang hambaNya selama belum tercabut nyawanya.” (HR. At-Tirmidzi, hasan).
        Allah tidak akan menerima orang yang bertaubat kalau orang itu sudah tercungap-cungap(searat) dan ketika matahari terbit dari sebelah barat(kiamat).




D.   Kriteria orang  yang bertaubat

   Berikut beberapa kriteria orang yang bertaubat:
·         Orang  yang  bertaubat langsung sesudah melakukan dosa/kesalahan.
·         Tobat seseorang ketika hampir mati.
·         Tobat nasuha yaitu tobat yang sebenar-benarnya.

E.   Hikmah taubat
   Berikut beberapa hikmah bertaubat:
·         Mendatangkan rahmat dari allah SWT.
·         Membersihkan jiwa.
·         Meningkatkan keimanan.
·         Sumber kekuatan
·         Terhindar dari azab

F.    Akibat buruk taubat
§  Dapat menjaukan diri dari allah SWT.
§  Membuat hidupnya tidak berkah.
§  Membuat rusak lingkungan hidup.
§  Membuat hati keras sehingga sulit menerima kebenaran

2.  RAJA

A.   Pengertian Raja

      Kata Raja berasal dari bahasa arab ,yaitu raja’un yang artinya harapan/berharap. Sedangkan  menurut istilah Raja ialah tenang dan senngnya hati karena menunggu sesuatu yang di cintai setelah berbagai syarat yang mampu di usahakan oleh terpenuhi.
Menurut Imam Al Ghozali harapan adalah kegembiraan hati karena menanti harapan yang kita senangi.
        Dan harapan itu harus disertai dengan usaha dan doa. Pemecahan terhadap faktor-faktornya dapat menjadikan sseorang berkhayal atau berangan-angan. Harapan /angan-angan yang kosong disebut dengan Ghurur.




                    B.     Dengan demikian seorang muslim yang memiliki ciri-ciri sikap Raja' adalah:
         1)  Dalam berusaha seseorang akan mengawali dengan niat karena Allah.
 2)  Senantiasa berfikir positif dan dinamis, memiliki pengharapan yang baik bahwa usahanya akan  berhasil, serta siap menghadapi resiko.
       3 )   munculnya sikap ulet, pantang menyerah dalam menghadapi cobaan.
       4)  Selalu bertawakkal kepada Allah. Selalu berusaha meningkatkan diri untuk lebih baik.
                          5)      Memiliki sifat bersyukur kepada Allah.

C. Manfaat dan hikmah raja :
1)      Memperoleh keridaan Allah
2)      Terhindar dari perbuatan dosa
3)      Mendapatkan kepuasan hidup
4)      Mendekatkan diri kita pada Allah S.W.T
5)      Sarana penyelesaian persoalan hidup
6)      Memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat

Imam Baihaqi menyebutka bahwa berharap pada Allah SWTsebagai cabang iman ke-12.jadi,kalau kita tidak berharap pada Allah atau sedikit harapan kita pada Allah berarti tidak sempurna imannya. Ibnul Qayyim memasukan berharap kepada Allah sebagai sifat yang wajib dimiliki oleh seorang mukmin. Apabila kita tidak berharap pada Allah berarti ada dua masalah ,sebagai berikut:
·         Kita berdosa ,karena berharap pada Allah merupakan perintah Allah dalam surat Al-Insyirah ayat 8.
·         Kita akan terbentur dalam hidup,sering putus asa,dan kehilangan solusi karena tidak ada yang dianggap bisa menyelesaikan kasus.
      Adapun tingkat harapan kepada Allah ada 4,sebagai berikut:
§  Harapan untuk tegaknya agama Allah di muka bumi. Ini merupakan harapan anbiya dan ulama.
§  Harapan tegaknya agama Allah didalam diri sendiri.
§  Harapan memperoleh kebaikan dalam  urusan dunia .
§  Berharapnya orang yang banyak dosa untuk masuk surga dengan rahmat Allah. Berharap pada apunan Allah.

Muslim/muslimat yang bersifat raja’ tentu dalam hidupnya akan bersikap optimis, dinamis, berfikir kritis dan mengenal diri dalam mengharapkan keridhaan Allah SWT. Berikut adalah penjelasan ringkasan tentang hal tersebut.

1. Optimis
Dalam kamus besar bahasa Indonesia dijelaskan bahwa yang dimaksud optimis adalah orang yang selalu berpengharapan (berpandagan) baik dalam menghadap segala hal atau persoalan, misalnya :
- seorang siswa/sisalamwi yang mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru (SPMB) dia berharap akan lulus dan diterima di perguruan tinggi yang ia pilih.
- Seseorang ingin bekerja di sebuah perusahaan swasta, kalau ia berfikir optimis, tentu dia akan berusaha mengajukan lamaran dan berharap agar lamaran diterima serta dapat bekerja di perusahaan tersebut.

Kebalikan dari sikap optimis adalah sifat pesimis. Sifat pesimis dapat diartikan berprasangka buruk terhadap Allah SWT. Seseorang yang pesimis biasanya selalu khawatir akan memperoleh kegagalan, kekalahan, kerugian atau bencana, sehingga ia tidak mau berusaha untuk mencoba.

2. Dinamis
Kata dinamis berasal dari bahasa Belanda “dynamisch” yang berarti giat bekerja, tidak mau tinggal diam, selalu bergerak, dan terus tumbuh. Dia akan terus berusaha secara sungguh-sungguh untuk meningkatkan kualitas dirinya ke arah yang lebih baik dan lebih maju, misalnya :
- Seorang petani akan berusaha agar hasil pertaniannya meningkat
- Seorang pedagang akan terus berusaha agar usaha dagangnya berkembang.

Kebalikan dari sifat dinamis ialah statis. Sifat statis harus dijauhi oleh setiap muslim/muslimat karena termasuk akhlak tercela yang dapat menghambat kemajuan dan mendatangkan kerugian.

3. Berfikir kritis
Dalam kamus bahasa Indonesia dijelaskan bahwa berfikir kritis artinya tajam dalam menganalisa, bersifat tidak lekas cepat percaya, dan sikap selalu berusaha menemukan kesalahan, kekeliruan, atau kekurangan. Orang yang ahli mmeberi kritik atau memberi pertimbangan apakah sesuatu itu benar atau salah, tepat atau keliru, sudah lengkap atau belum disebut kritikus.

Kritik ada dua macam yaitu yang termasuk akhlak terpuji dan yang tercela. Pertama , kritik yang termasuk akhlak terpuji yaitu kritik yang sehat, yang didasari dengan niat ikhlas karena Allah SWT, tidak menggunakan kata-kata pedas yang menyakitkan hati, dan dengan maksud untuk mmeberikan pertolongan kepada orang yang dikritik agar menyadari kesalahan, kekeliruan dan kekurangannya, disertai dengan memberikan petunjuk tentang jalan keluar dari kesalahan, kekeliruan dan kekurangannya tersebut.

4. Mengenali diri dengan mengharapkan ridho Allah SWT
seorang muslim yang mnegenali dirinya tentu akan menyadari bahwa dirinya adlah makhluk Allah, yang harus selalu tunduk pada ketentuan-ketentuan-Nya (sunnatullah). Iapun menyadari tujuan hidupnya adalah memperoleh ridha Allah, sehingga hidupnya diabdikan untuk menghambakan diri hanya kepada-Nya dengan cara melaksanakan perintah-perintahnya dan meninggalkan semua larangan-Nya.
v        Membiasakan berperilaku raja dalam kehidupan sehari-hari
    Menaruh harap kepada Allah SWT,atas apa yang sedang dihadapi adalah kewajiban setiap muslim. Kita harus percaya bahwa segala sesuatu yang menimpa dan terlihat merugikan justru terlihat membawa nikmat dan hikmah di balik itu semua.
Untuk dapat membiasaan diribersikap raja kepada Allah SWT,hendaknya kalian terlebih dahulu memperhatikan beberapa hal berikut :
a)      Menanamkan keimanan yang kuat di dalam hati,agar terhindar dari godaan setan yang selalu mengajak manusia berputus asa.
b)      Menanamkan keyakinan bahwa berputus asa itu adalah dosa dan merupakan perbuatan yang tidak terpuji,baik di mata manusia  maupun dihadapan Allah SWT.
c)      Menanamkan keyakinan bahwa Allah SWT. Mahakuasa dan sekaligus maha pemurah bagi hamba-hamba-Nya yang taat beribadah dan rajin berusaha.
d)     Jangan berhenti berusaha karena adanya sesuatu kegagalan,sebab kegagalan hari ini adalah kemenangan hari esok yang tertunda.
e)      Jangan pernah berhenti berdoa dan berharap kepada Allah SWT, sebab usaha dan kerja keras yang tak diridoi Allah tidak akan membawa manfaat ,dan mungki juga tidak akan membuahkan hasil.
f)       Ambilah hikmah dan pelajaran yang berharga dari setiap kegagalan,musibah/kesulitan dalam meraih cita-cita sehingga tak ada kata menyerah dalam perjuangan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar