MAKALAH
IMAN KEPADA ROSUL ALLAH SWT DAN PERILAKU TERPUJI
( TAUBAT,RAJA)
Disusun
Oleh:
Nama
: Nia Agustiningrum
Kelas
: XI RPL 1
No
: 16
Tahun
Pelajaran 2012/2013
SMK N 1
KEBUMEN
BAB
I
A.Pengertian Iman
kepada Rasul Allah SWT
Kata Rosul berasal dari bahasa arab Rosulun yang artinya utusan.Jada iman
kepada rasul berarti meyakini bahwa rasul itu benar benar utusan Allah SWT yang
di tugaskan untuk membimbing umatnya ke jalan yang benar agar selamat di dunia
dan akhirat.
Pengertian rasul dan nabi berbeda. Rasul adalah manusia pilihan yang diberi
wahyu oleh Allah SWT untuk dirinya sendiri dan mempunyai kewajiban untuk
menyampaikan kepada umatnya. Nabi adalah manusia pilihan yang di beri wahyu
oleh Allah SWT untuk dirinya sendiri tetapi tidak wajib menyampaikan pada
umatnya. Dengan demikian seorang rasul pasti nabi tetapi nabi belum tentu
rasul. Meskipun demikian kita wajib meyakini keduanya.
B. Nama-Nama Rasul Allah Dan Sifat Sifatnya
Jumlah Nabi tidaklah terbatas hanya 25 orang dan jumlah Rasul juga tidak
terbatas 5 yang kita kenal dengan nama Ulul ‘Azmi. Hal ini berdasarkan hadits
dari Abu Dzar Al-Ghifari, ia bertanya pada Rasulullah, “Ya Rasulullah, berapa
jumlah rasul?”, Nabi shallallahu’alaihiwasallam menjawab, “Tiga ratus belasan
orang.” (HR. Ahmad dishahihkan Syaikh Albani). Dalam riwayat Abu Umamah, Abu
Dzar bertanya, “Wahai Rasulullah, berapa tepatnya para nabi?”, Nabi
shallallahu’alaihiwasallam menjawab,“124.000 dan Rasul itu 315 orang.”
Rasul rasul yang wajib diimani berjumlah 25 orang:
1. Adam As 11. Yusuf As 21. Yunus As
2. Idris
As 12. Ayub As 22. Zakaria As
3. Nuh As
13. Syu’aib As 23. Yahya As
4. Hud As
14. Musa As 24.
Isa As
5. Sholeh As 15. Harun As 25. Muhammad Saw
6. Ibrahim As
16. ZulkiFli As
7. Luth As 17. Daud As
8. Ismail As
18. Sulaiman As
9. Ishaq As 19. Ilyas As
10. Yaqub As 20. Ilyasa As
Rasul Ulul Azmi
Rasul ulul azmi adalah utusan Allah yang memiliki
kesabaran dan ketabahan hati yang luar biasa dalam menyampaikan risalah kepada
umatnya.
Diantaran 25 nabi dan rasul, ada rasul yang di beri
gelar ulul azmi, yaitu :
1) Nabi Nuh As
2) Nabi Ibrahim As
3) Nabi Musa As
4) Nabi Isa As
5) Nabi Muhammad SAW
Sifat- sifat rosul ALLAH SWT
1.
Benar ( shiddiq ) yaitu para Rasul selalu benar dalam
perkataan dan perbuatan.Lawan dari shiddiq adalah kidzid yang artinya bohong.
2.
Terpercaya ( amanah ) yaitu Rasul tidak pernah
menghianati amanah Tuhan yang dipikulnya.Lawan dari Amanah adalah khianat yang
artinya tidak dapat dipercaya.
3.
Menyampaikan ( tabligh ) yaitu Rasul selalu
menyampaikan segala pengajaran Allah kepada umatnya.Lawan dari tabligh adalah
kitman yang artinya menyembunyikan.
4.
Cerdas ( fathanah ) yaitu para Rasul memiliki
kemampuan berfikir yang tinggi,cepat merespon keadaan umatnya.Lawan dari fathanah
adalah baladah yang artinya bodoh.
Selain itu
ada juga sifat-sifat Rasul seperti :
§ Basyariyyaturrasul yaitu para Nabi juga
membutuhkan hal-hal yang bersifat umum seperti manusia biasa yaitu makan,
minum, menikah, berketurunan.
§ Ishmaturrasul
adalah orang yang ma’shum, terlindung dari dosa dan salah dalam kemampuan
pemahaman agama, ketaatan, dan menyampaikan wahyu Allah, sehingga selalu siaga
dalam menghadapi tantangan dan tugas apapun.
§ Iltizamurrasul
adalah orang-orang yang selalu komitmen dengan apapun yang mereka ajarkan.
Mereka bekerja dan berdakwah sesuai dengan arahan dan perintah Allah, meskipun
untuk menjalankan perintah Allah itu harus berhadapan dengan
tantangan-tantangan yang berat baik dalam diri pribadinya maupun dari para
musuhnya. Dalam hal ini para Rasul tidak pernah sejengkalpun menghindar atau
mundur dari perintah Allah.
C. Mukjizat Rasul
Mukjizat adalah suatu keadaan atau
kejadian luar biasa yang dimiliki para nabi dan rosul atas izin Allah SWT.
Fungsi Mukjizat :
-
Mukjizat sebagai bukti kebenaran bahwa
yang membawanya benar-benar Rasul utusan Allah SWT.
-
Mukjizat sebagai senjata yang digunakan
oleh para Rasul untuk menghadapi dan mengalahkan musuh-musuh yang menentangnya.
Pada dasarnya Mukjizat dikelompokan menjadi 4 macam,
yaitu :
Mukjizat Kauniyah : Mukjizat yang
berhubungan dengan peristiwa alam, seperti terbelahnya laut merah dengan
tongkat Nabi Musa As.
Mukjizat Syahsiyah : Mukjizat yang
keluar dari tubuh seorang Rasul, seperti air yang keluar dari celah-celah jari
Nabi Muhammad SAW.
Mukjizat Salbiyah : Mukjizat yang
dapat menghilangkan kekuatan, seperti Raja Namrud membakar Nabi Ibrahim As.
,namun api yang membakarnya tidak mempan.
Mukjizat Akliyah : Mukjizat yang
masuk akal atau rasional, yaitu Al-Qura’an.
v Alasan mengapa kehadiran rosul sangat diperlukan
oleh umat diantaranya:
a) Membimbing
umat manusia untuk mengetahui cara-cara beribadah kepada Allah SWT.
b) Membimbing
manusia melalui wahyunya untukmembedakan mana yang baik dan mana yang benar.
c) Menjadikan
dirinya sebagai suri tauladan bagi umat manusia sebagai pribai maupun pemimpin
umat.
v Allah
menurunkan wahyu dengan berbagai cara diantaranya:
a) Melalui
malaikat jibril yang menyamar menjadi laki-laki biasa ataupun bentuk aslinya.
b) Melalui
takdir/hijab dari firman Allah SWT.contohnya Nabi Musa di gunung Tursina.
c) Dengan
bisikan kedalam jiwa rosul.
d) Melalui
mimpi yang benar.Contohnya Nabi Ibrahim diperintah untuk menyembelih Nabi
Ismail.
D. Tugas Para
Rosul Allah SWT
Allah SWT
mengutus pada setiap umat seorang Rasul. Walaupun penerapan syari’at dari tiap
Rasul berbeda-beda, namun Allah mengutus para Rasul dengan tugas yang sama.
Beberapa diantara tugas tersebut adalah:
1. Menyampaikan wahyu yang mereka terima dari
Allah SWT.
2. Pembawa rahmat bagi penghuni alam.
3. Menyempurnakan budi pekerti umatnya.
4. Menjadi suri tauladan bagi umatnya.
5. Membawa kebenaran,berita gembira dan,memberi
peringatan kepada umatnya.
E. Tanda-
tanda beriman kepada Allah SWT
Berikut tanda-tanda orang yang beriman kepada
rosul allah:
-
Merpertebal keimanan kepada Allah SWT.
-
Meyakini kebenaran yang di bawa para rosul.
-
Tidak membeda-bedakan antara rosul yang satu dengan
rosul yang lain.
-
Menjadikan para rosul sebagai uswatun khasanah.
-
Meyakini rosul-rosul Allah SWT,sebagai rahmat bagi
alam semesta
F. Contoh
Perilaku Beriman kepada Rasul-Rasul Allah SWT dalam Kehidupan Sehari-hari
Perilaku-perilaku yang dilakukan para Rasul dalam
kehidupan sehari-hari di masyarakat yang dapat diteladani ,antara lain :
1) Mengajak manusia mengakui
kebesaran Allah SWT. ,baik dalam sifat-sifatNya dan segala sesuatu yang
berkaitan dengan masalah Ketuhanan.
2) Menjelaskan kepada manusia
tentang cara-cara memuliakan dan membesarkan Allah SWT dalam bentuk kegiatan
ibadah, dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
3) Mengajak manusia untuk memilih
akhlak yang mulia
4) Menjelaskan aturan-aturan
kehidupan manusia.
5) Mendorong manusia untuk gigih
dan giat berusaha mencapai kehidupan yang baik d dunia dan akhirat.
6) Mengajak manusia untuk
memalingkan hawa nafsu mereka dari mengecap kelezatan dunia yang fana untuk
mencapai cita-cita yang tinggi.
G. Cara Meneladani Perilaku Rasul dalam
Kehidupan Sehari-hari
1) Menjaga amanah yang diberikan
Allah SWT kepada kita selaku manusia. Amanat yang diberikan Allah SWT yang
paling pokok adalah beribadah kepada-Nya.
2) Memelihara sifat jujur
3) Senantiasa memohon ampun kepada
Allah SWT atas segala kesalahan atau dosa yang kita lakukan setiap hari.
Hikmah
beriman kepada rasul Allah SWT dalam kehidupan, antara lain sebagai berikut :
1. Bertambah iman kepada Allah SWT
dengan mengetahui bahwa rasul itu benar-benar manusia pilihan-Nya.
2. Mau mengamalkan apa yang disampaikan
para rasul.
3. Bersyukur
kepada Allah SWT atas segala nikmat yang diberikan.
4. Memercayai tugas-tugas yang dibawanya untuk disampaikan kepadaumatnya.
5. Lebih mencintai,menghormati,dan
mengagungkan rasul atas perjuangannya
dalam menyampaikan agama Allah SWT kepada umatnya.
6. Akan selamat di dunia dan di akhirat dengan bimbingan yang diberikan rasul.
7. Memperoleh teladan yang baik untuk
menjalani hidup.
BAB II
1. TAUBAT
Dalam menjalani kehidupan, seseorang
tentu harus mempersiapkan bekal untuk hari kemudian. Bekalnya adalah iman, ilmu
dan amal shaleh. Keimanan yang disertai amal shaleh akan membawa keselamatan
dan kesejahteraan, baik di dunia maupun diakhirat. Apalagi jika ditambah dengan
perilaku terpuji seperti bertaubat, raja’ (menunjukkan sikap mengharap
kerido’an Allah), optimis, dinamis, mampu berfikir kritis, dan mampu
mengendalikan diri
A. Pengertian Taubat
Taubat secara etimologis (bahasa) berasal dari kata tâba (fi’il madhi),
yatûbu (fi’il mudhari’), taubatan (mashdar), yang berarti “kembali” atau
“pulang”.Sedangkan menurut istilah taubat artinya kembalinya seseorang dari
perbuatan maksiat kepada perbuatan taat,kembali ke jalan benar(yang lebih dekat
dengan allah)dari jalan yang sesat yang telah di tempuhnya.Sedangkan istilah
yang di kemukakan ulama,pengertian taubat ada berbagai macam:
-
Kembali dari kemaksiatan kepada
ketaatan/kembali dari jalan yang jauh dari Allah kepada jalan yang dekat dengan
Allah SWT.
-
Membersihkan hati dari berbagai dosa.
-
Meninggalkan keinginan untuk
meninggalkan kejahatan.
Menurut Imam Haramin(Abdul Ma’ali Al Jawani)
taubat adalah meninggalkan keinginan untuk kembali melakukan kejahatan seperti
yang telah dilakukan karena membesarkan
allah SWT dan menjauhkan diri dari kemurkaan-Nya.
Imam
Al Ghozali membagi taubat menjadi 3,yaitu:
1. Taubat yaitu kembali dari kejahatan pada ketaatan karena takut akan murka dan
siksa Allah SWT.
2. Inabat
yaitu kembali dari yag baik kepada yang lebih baik ,karena mengharap pahala.
3. Awbah
yaitu orang-orang yang bertaubat bukan karena takut siksaan Allah dan tidak
pula karena meng harap tambahan
pahala,akan tetapi karena mengikuti
perintah allah.
B. Syarat-Syarat Taubat
1) Menyesal atas
segala perbuatan dosa yang pernah dilakukan.
2)
Mensucikan diri dari perbuatan maksiat yang sudah dilakukan. Kerana tidak
ada artinya bertaubat jika dosa masih
terus dikerjakan.
3)
Bertekad dengan sungguh-sungguh bahawa tidak akan mengulanginya lagi, selama
hidup di dunia.
Namun
apabila dosanya terhadap sesama manusia, maka syarat tobatnya selain yang empat
macam tersebut ditambah dengan dua syarat, yaitu :
1. Meminta maaf terhadap orang yang dizalimi (dianiaya) atau dirugikan
2. Mengganti kerugian yang setimbang dengan kerugian yang dialaminya, yang
diakibatkan perbuatan zalim atau meminta kerelaan.
C. Syarat diterimanya Taubat yaitu:
1) Ikhlas. Artinya, taubat pelaku
dosa harus ikhlas semata-mata karena Allah, bukan karena lainnya.
2) Menyesali dosa yang telah
diperbuatnya.
3) Meninggalkan sama sekali maksiat
yang telah dilakukannya.
4) Tidak
mengulangi. Artinya, seorang muslim harus bertekad tidak mengulangi perbuatan
dosa tersebut.
5) Istighfar.
Yaitu memohon ampun kepada Allah atas dosa yang dilakukan terhadap hakNya.
6) Memenuhi hak bagi
orang-orang yang berhak, atau mereka melepaskan haknya tersebut.
7) Waktu diterimanya taubat itu
dilakukan di saat hidupnya, sebelum tiba ajalnya. Sabda Nabi Shallallaahu
alaihi wa Sallam : “Sesungguhnya Allah akan menerima taubat seorang hambaNya
selama belum tercabut nyawanya.” (HR. At-Tirmidzi, hasan).
Allah
tidak akan menerima orang yang bertaubat kalau orang itu sudah tercungap-cungap(searat)
dan ketika matahari terbit dari sebelah barat(kiamat).
D. Kriteria orang yang bertaubat
Berikut beberapa kriteria orang yang bertaubat:
·
Orang
yang bertaubat langsung sesudah
melakukan dosa/kesalahan.
·
Tobat seseorang ketika hampir mati.
·
Tobat nasuha yaitu tobat yang
sebenar-benarnya.
E. Hikmah taubat
Berikut beberapa hikmah bertaubat:
·
Mendatangkan rahmat dari allah SWT.
·
Membersihkan jiwa.
·
Meningkatkan keimanan.
·
Sumber kekuatan
·
Terhindar dari azab
F. Akibat buruk taubat
§ Dapat
menjaukan diri dari allah SWT.
§ Membuat
hidupnya tidak berkah.
§ Membuat
rusak lingkungan hidup.
§ Membuat
hati keras sehingga sulit menerima kebenaran
2.
RAJA
A.
Pengertian
Raja
Kata Raja berasal dari bahasa arab ,yaitu
raja’un yang artinya harapan/berharap. Sedangkan menurut istilah Raja ialah tenang dan
senngnya hati karena menunggu sesuatu yang di cintai setelah berbagai syarat
yang mampu di usahakan oleh terpenuhi.
Menurut
Imam Al Ghozali harapan adalah kegembiraan hati karena menanti harapan yang
kita senangi.
Dan harapan itu harus disertai dengan
usaha dan doa. Pemecahan terhadap faktor-faktornya dapat menjadikan sseorang
berkhayal atau berangan-angan. Harapan /angan-angan yang kosong disebut dengan
Ghurur.
B. Dengan demikian
seorang muslim yang memiliki ciri-ciri sikap Raja' adalah:
1) Dalam berusaha seseorang akan
mengawali dengan niat karena Allah.
2)
Senantiasa berfikir positif dan dinamis, memiliki pengharapan yang baik bahwa
usahanya akan berhasil, serta siap menghadapi resiko.
3 ) munculnya sikap
ulet, pantang menyerah dalam menghadapi cobaan.
4) Selalu bertawakkal kepada Allah. Selalu berusaha meningkatkan
diri untuk lebih baik.
5) Memiliki sifat bersyukur kepada Allah.
C. Manfaat
dan hikmah raja :
1)
Memperoleh keridaan Allah
2)
Terhindar dari perbuatan dosa
3)
Mendapatkan kepuasan hidup
4)
Mendekatkan diri kita pada Allah S.W.T
5)
Sarana penyelesaian persoalan hidup
6)
Memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat
Imam Baihaqi
menyebutka bahwa berharap pada Allah SWTsebagai cabang iman ke-12.jadi,kalau kita
tidak berharap pada Allah atau sedikit harapan kita pada Allah berarti tidak
sempurna imannya. Ibnul Qayyim memasukan berharap kepada Allah sebagai sifat
yang wajib dimiliki oleh seorang mukmin. Apabila kita tidak berharap pada Allah
berarti ada dua masalah ,sebagai berikut:
·
Kita berdosa ,karena berharap pada Allah merupakan
perintah Allah dalam surat Al-Insyirah ayat 8.
·
Kita akan terbentur dalam hidup,sering putus asa,dan
kehilangan solusi karena tidak ada yang dianggap bisa menyelesaikan kasus.
Adapun tingkat harapan kepada
Allah ada 4,sebagai berikut:
§ Harapan
untuk tegaknya agama Allah di muka bumi. Ini merupakan harapan anbiya dan
ulama.
§ Harapan
tegaknya agama Allah didalam diri sendiri.
§ Harapan
memperoleh kebaikan dalam urusan dunia .
§ Berharapnya
orang yang banyak dosa untuk masuk surga dengan rahmat Allah. Berharap pada
apunan Allah.
Muslim/muslimat yang bersifat raja’ tentu dalam
hidupnya akan bersikap optimis, dinamis, berfikir kritis dan mengenal diri
dalam mengharapkan keridhaan Allah SWT. Berikut adalah penjelasan ringkasan
tentang hal tersebut.
1. Optimis
Dalam kamus besar bahasa Indonesia dijelaskan bahwa yang dimaksud optimis
adalah orang yang selalu berpengharapan (berpandagan) baik dalam menghadap
segala hal atau persoalan, misalnya :
- seorang siswa/sisalamwi yang mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru
(SPMB) dia berharap akan lulus dan diterima di perguruan tinggi yang ia pilih.
- Seseorang ingin bekerja di sebuah perusahaan swasta, kalau ia berfikir
optimis, tentu dia akan berusaha mengajukan lamaran dan berharap agar lamaran
diterima serta dapat bekerja di perusahaan tersebut.
Kebalikan dari sikap optimis adalah sifat pesimis. Sifat pesimis dapat
diartikan berprasangka buruk terhadap Allah SWT. Seseorang yang pesimis
biasanya selalu khawatir akan memperoleh kegagalan, kekalahan, kerugian atau
bencana, sehingga ia tidak mau berusaha untuk mencoba.
2. Dinamis
Kata dinamis berasal dari bahasa Belanda “dynamisch” yang berarti giat bekerja,
tidak mau tinggal diam, selalu bergerak, dan terus tumbuh. Dia akan terus
berusaha secara sungguh-sungguh untuk meningkatkan kualitas dirinya ke arah
yang lebih baik dan lebih maju, misalnya :
- Seorang petani akan berusaha agar hasil pertaniannya meningkat
- Seorang pedagang akan terus berusaha agar usaha dagangnya berkembang.
Kebalikan dari sifat dinamis ialah statis. Sifat statis harus dijauhi oleh
setiap muslim/muslimat karena termasuk akhlak tercela yang dapat menghambat
kemajuan dan mendatangkan kerugian.
3. Berfikir kritis
Dalam kamus bahasa Indonesia dijelaskan bahwa berfikir kritis artinya tajam
dalam menganalisa, bersifat tidak lekas cepat percaya, dan sikap selalu
berusaha menemukan kesalahan, kekeliruan, atau kekurangan. Orang yang ahli
mmeberi kritik atau memberi pertimbangan apakah sesuatu itu benar atau salah,
tepat atau keliru, sudah lengkap atau belum disebut kritikus.
Kritik ada dua macam yaitu yang termasuk akhlak terpuji dan yang tercela.
Pertama , kritik yang termasuk akhlak terpuji yaitu kritik yang sehat, yang didasari
dengan niat ikhlas karena Allah SWT, tidak menggunakan kata-kata pedas yang
menyakitkan hati, dan dengan maksud untuk mmeberikan pertolongan kepada orang
yang dikritik agar menyadari kesalahan, kekeliruan dan kekurangannya, disertai
dengan memberikan petunjuk tentang jalan keluar dari kesalahan, kekeliruan dan
kekurangannya tersebut.
4. Mengenali diri dengan mengharapkan
ridho Allah SWT
seorang muslim yang mnegenali dirinya tentu akan menyadari bahwa dirinya
adlah makhluk Allah, yang harus selalu tunduk pada ketentuan-ketentuan-Nya
(sunnatullah). Iapun menyadari tujuan hidupnya adalah memperoleh ridha Allah,
sehingga hidupnya diabdikan untuk menghambakan diri hanya kepada-Nya dengan
cara melaksanakan perintah-perintahnya dan meninggalkan semua larangan-Nya.
v Membiasakan
berperilaku raja dalam kehidupan sehari-hari
Menaruh harap kepada Allah SWT,atas apa yang
sedang dihadapi adalah kewajiban setiap muslim. Kita harus percaya bahwa segala
sesuatu yang menimpa dan terlihat merugikan justru terlihat membawa nikmat dan
hikmah di balik itu semua.
Untuk dapat membiasaan diribersikap
raja kepada Allah SWT,hendaknya kalian terlebih dahulu memperhatikan beberapa
hal berikut :
a)
Menanamkan keimanan yang kuat di dalam hati,agar
terhindar dari godaan setan yang selalu mengajak manusia berputus asa.
b)
Menanamkan keyakinan bahwa berputus asa itu adalah
dosa dan merupakan perbuatan yang tidak terpuji,baik di mata manusia maupun dihadapan Allah SWT.
c)
Menanamkan keyakinan bahwa Allah SWT. Mahakuasa dan
sekaligus maha pemurah bagi hamba-hamba-Nya yang taat beribadah dan rajin
berusaha.
d)
Jangan berhenti berusaha karena adanya sesuatu
kegagalan,sebab kegagalan hari ini adalah kemenangan hari esok yang tertunda.
e)
Jangan pernah berhenti berdoa dan berharap kepada
Allah SWT, sebab usaha dan kerja keras yang tak diridoi Allah tidak akan
membawa manfaat ,dan mungki juga tidak akan membuahkan hasil.
f)
Ambilah hikmah dan pelajaran yang berharga dari setiap
kegagalan,musibah/kesulitan dalam meraih cita-cita sehingga tak ada kata menyerah
dalam perjuangan.